RadarOnline.id, KOTA DEPOK – Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai bahwa dengan semakin dekatnya pemilihan kepala daerah, petahana menawarkan program yang aneh-aneh. Seperti, petahana Wali Kota Depok Mohammad Idris, yang merencanakan membangun empat koridor transportasi publik berbasis rel.
” Jadi mustahil transportasi berbasis rel, dengan perencanaan ini apakah Wali Kota Depok, akan terealisasi dalam waktu dekat ini. Sebab, dalam pembangunan transportasi berbasis rel ini sangat besar pembiyaannya. Jadi, anggaran dari mana dan Feasibility Studi (FS) atau studi kelayakan seperti apa? ,” ujar Djoko kepada pewarta, Minggu (26/1).
Menurutnya, bahwa transportasi berbasis rel ini cocok saja, tapi harus diingat bahwa untuk membangun infrastruktur modal transportasi rel ini membutuhkan waktu minimal tiga tahun dan mahal. Jadi lebih baik, Pemerintah Kota Depok membangun transportasi angkutan umum berbasis jalan yang lebih murah.
“Sebab, di Kota Depok yang padat ini, pasti angkutan umum berbasis rel dalam bentuk elevated atau melayang yang biayanya per-KM Rp 500 miliar. Kurang lebih 90 persen program dipastikan mustahil untuk dieksekusi. Bahka ini, jangan sampai ini ujung-ujungnya menjdi pembohongan publik,” tutur Djoko.
Sementara ditempat terpisah Hardiono selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok mengakui, bahwa dalam rencana di tata ruang Pemerintah Kota Depok tidak ada. Jadi, (Wali Kota) ceroboh mewacanakan transportasi berbasis rel tersebut.
“ Artinya, di dalam Tata Ruang, belum final, coba lihat, rencana berbasis tahun saja tidak ada. Ini sangat ceroboh,” imbuh Hardiono.
Hardiono menambahkan, bahwa pembangunan transportasi berbasis rel ini tentunya perlu ada TOD dari Terminal Terpadu. Bahkan juga ini dinilai, wacana itu merupakan proyek nasional.
“Artinya, ini sangat belum matang. Jadi jangan buat kampanye dulu. Lagi pula itu proyek Nasional, bohong banget itu,” tandasnya.
Seperti diketahui keempat koridor tersebut yakni, koridor 1 sepanjang 10,8 KM yang dimulai dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur, koridor 2 sepanjang 16,7 KM dari TOD Depok Baru sampai Cinere dan diharapkan dapat terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.
Kemudian, koridor 3 sepanjang 10,7 KM mulai dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari, serta koridor 4 sepanjang 13,8 KM mulai dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri.
MAULANA SAID