Polda Banten Sita 370.430 Butir Obat Terlarang Daftar G

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, SERANG – Ditresnarkoba Polda Banten Press Conference tindak pidana Penyalahgunaan Obat-obatan Daftar G selama bulan Januari sampai dengan Oktober 2020 di wilayah Hukum Polda Banten, Senin (9/11)

Kegiatan konferensi pers dipimpin langsung oleh Kapolda Banten Irjen Pol Drs. Fiandar didampingi Dirresnarkoba Polda Banten Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, SIK, M.Si, Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi, PLT Kepala BPOM Provinsi Banten Lintang Purba Jaya, Dinkes Banten.

Kapolda Banten Irjen Pol Drs. Fiandar menyampaikan bahwa Ditresnarkoba Polda Banten berhasil mengungkapkan 108 kasus obat-obatan dan menangkap 126 pengedar di wilayah hukum Polda Banten dengan jumlah barang bukti 370.430 butir berbagai obat terlarang daftar G seperti Hexymer dan Tramadol diamankan dari para tersangka.

Pengungkapan kasus ini Sebagai wujud komitmen dan keseriusan Polda Banten dalam perbaikan peredaran obat-obatan terlarang, para pelaku yang ditangkap dari wilayah Hukum Polda Banten, dan Polres semuanya ada 108 kasus. 126 tersangka pengedar dan 370.430 butir lebih obat-obat terlarang Hexymer, tramadol , “kata Fiandar, Senin (9/11).

Fiandar menjelaskan Modus para pelaku ini, biasanya menjual dengan kedok toko kosmetik dan kelontongan, yang dijual dengan harga 10 ribu rupiah persatu bet obat. Biasanya Sasaran pembeli, yakni dari kalangan remaja dan orang dewasa, seperti para pelajar, anak punk dan pengamen.

“Para pelaku ini mengaku dapat barang dari Jakarta melalui jalur tidak resmi atau ilegal, tapi ini ada juga dari luar (Banten dan Jakarta). Biasanya ada pabriknya seperti industri rumah tangga yang sedang kami kembangkan,” ungkap Fiandar.

Fiandar mengungkapkan, pelaku motif yang menjual obat terlarang karena sulitnya mencari pekerjaan di masa pandemi Covid-19.

“Dimasa pandemi ini dijadikan alasan sebagai mata pencaharian untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari karena sulitnya mencari lapangan pekerjaan,” ungkap fiandar.

Sementara itu Dirresnarkoba Polda Banten Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, SIK, M.Si menyampaikan menambahkan, dari 108 kasus itu secara rata-rata Polda Banten berhasil mengungkap tiga hari satu kasus.

Susatyo merinci, jajaran Polresta Tangerang mengungkap 23 kasus dengan barang bukti 226.207 butir, Polres Lebak 23 kasus dengan BB 55.951 butir.

Kemudian Polres Serang Kota dan Kabupaten 30 kasus dengan bukti 17.332 butir, Polres Pandeglang 17 kasus dengan BB 9.301 butir. Selanjutnya Polres Cilegon 9 kasus dengan BB 49.689 butir.

“Polresta Tangerang mengumpulkan barang terbanyak karena wilayahnya yang dekat dengan ibu kota Jakarta, sehingga aksesnya mudah,” ungkap Susatyo.

Ditempat yang sama kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Edy sumardi menyatakan bahwa pelaku yang dikenakan Pasal 196, 197, 198, 199 UU Kesehatan dengan ancaman penjara 10 tahun dan denda maksimal Rp1,5 miliar.

“Awasi perkembangan anak-anak dan saudara kita dan awasi perubahan perilaku dan kebiasaan agar kita waspada lebih dini sesuai usianya serta jika alarm ada peredaran obat-obatan segera melaporkan kepihak berwajib,” tegas Edy Sumardi.

Sumber: Bid Humas Polda Banten

Share.

About Author

Leave A Reply