RadarOnline.id, KOTA DEPOK — Pemerintah Kota Depok terus berupaya melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di wilayahnya. Seperti, semakin hari menunjukkan dengan hasilnya dilihat dari angka kesembuhan pasien COVID-19 yang semakin bertambah.
“Artinya, di Kota Depok pasien COVID-19 yang sembuh sudah lebih tinggi dari pada angka kematian. Jadi, sebanyak 48 orang, pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan untuk yang meninggal ada 20 orang,” Ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris, di Balaikota Depok.
Menurutnya, bahwa jumlah kasus konfirmasi sebanyak 339 orang. Sedangkan masih tersisa 1.612 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 765 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Jadi dengan perinciannya, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) tersisa 926 dari 1.364 jiwa,” tutur Idris.
Dia juga menjelaskan, bahwa untuk mempercepat pemulihan ODP, PDP, dan kasus positif, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat, ditetapkan 10 RS rujukan. Diantaranya, RS Puri Cinere, RS Hermina, RS Melia, RS Sentra Medika, RS UI, RS Tugu Ibu, RS Bunda Margonda, RSUD Kota Depok, RS Bhayangkara Brimob dan RS Mitra Keluarga.
“Jadi, jumlah keseluruhannya untuk tempat tidur isolasi COVID-19 sebanyak 354 tempat tidur. Pemerintah Kota Depok juga sudah menetapkan RS UI dan RS Bhayangkara sebagai RS Dedikasi COVID-19,” jelas Idris.
Idris menambahkan, bahwa untuk merespons peningkatan kebutuhan layanan RS rujukan COVID-19, Pemkot Depok telah menetapkan RSUD Kota Depok sebagai RS Khusus COVID-19. Dengan demikian, layanan kesehatan lainnya dialihkan ke RS lainnya di sekitar Depok.
“Sedangkan bagi warga dengan status OTG, ODP dan PDP ringan, serta kasus konfirmasi yang tidak ada keluhan, yang tidak dapat melaksanakan isolasi mandiri di rumah, maka Pemkot Depok sudah bekerjasama dengan RS HGA untuk 16 tempat tidur dan RS Citra Medika untuk 79 tempat tidur,” pungkas Ketua Gugus Tugas Perecepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok itu.
MAULANA SAID
