RadarOnline.id, KOTA DEPOK – Kepala Kepolisian Metro Depok Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah menerangkan, bahwa pihaknya berhasil mengunkap serta mengamankan sejumlah tiga pelaku penyedia layanan prostitusi online serta Pekerja Seks Komersial (PSK) melibatkan anak di bawah umur di apartemen Saladin, Pancoran Mas, Depok.
” Jadi, ke tiga pelaku ini menawarkan layanan prostitusinya dengan menulis kata-kata ‘Open BO Include Room. Selanjutnya, para pelaku yakni MPR (19), AIR (17) dan BS (17), memanfaatkan media sosial untuk mencari pelanggan melalui aplikasi MiChat,” ujar Azis, Selasa (28/1), di Mapolrestro Depok.
Dia menjelaskan, bahwa awal terungkapnya kasus penyedia layanan prostitusi online di apartemen Saladin ini, berdasarkan laporan dari seorang ibu berinisial N (36) pada 25 Januari 2020, yang mengaku kehilangan putrinya sejak 2 Januari 2020 lalu.
“Jadi, dari laporan tersebut petugas dengan sigap melakukan penyelidikan dan penyidikan intensif, guna mengetahui keberadaan korban AP. Bahkakan berhasil diketahui keberadaannya AP, di apartemen Saladin,” jelas Azis.
Menurutnya, bahwa pihak kepolisian dibantu bersama dengan pihak keamanan apartemen, maka petugas melakukan penggeledahan di salah satu kamar lantai 28 K, yang diduga tempat berada korban tersebut.
“Selanjutnya, petugas terus menggeledah, dan kita dapatkan anak yang hilang atas nama PA ini berada di kamar tersebut bersama dengan seorang pria MPR,” tutur Azis.
Azis menambahkan, bahwa ketika petugas melakukan interogasi dan diketahui AP dikoordinir oleh MPR, AIR, dan BS, sebagai PSK. Selanjutnya, mereka kita amankan ke Mapolrestro guna pendalaman lebih lanjut.
“ Untuk mempertanggungjawaban terhadap perbutannya, ke tiga tersangka kita jerat dengan undang-undang tentang perlindungan anak dan perdagangan orang dengan ancaman hukuman untuk perlindungan anak 10 tahun dan untuk perdagangan orang 3 hingga 15 tahun. Sedangkan barang bukti yang kita amankan, ponsel, alat kontrasepsi dan pakaian dalam,” tandasnya.
MAULANA SAID
