RadarOnline.id, TANGERANG – Pekerjaan proyek Taman Kehati di Hutan Kota Tangerang diduga dikerjakan tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB) dan gambar teknis rencana. Kontraktor pelaksana diduga melakukan tindakan pengurangan volume pekerjaan untuk mendapatkan untung lebih besar.
Pekerjaan yang diduga dikurangi volumenya oleh kontraktor antara lain adalah pekerjaan pondasi flying track. Galian tanah pondasi flying track diduga kurang dari 1 meter. Ukuran pondasi tapak dan kolompun diduga tidak sesuai rencana, sebagaimana terpantau pekan lalu.
Selain pengurangan volume beton pondasi, beton cor yang dipakai juga bukan beton ready mix tetapi beton cor site mix (manual). Beton cor yang diaduk secara manual tersebut kemungkinan tidak memenuhi standar campuran untuk kualitas yang diharapkan sesuai rencana.
Diketahui, proyek berjudul “Penataan Taman Kehati di Hutan Kota (Lanjutan)” tersebut dilaksanakan oleh PT. Harna Agung Mas dengan nilai kontrak Rp 580.915.720,00.
Budi Priyatna selaku PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dari proyek tersebut yang dikonfirmasi terkait dugaan pengurangan volume pekerjaan pondasi tersebut mengaku bahwa kedalaman galian pondasi adalah 80 cm.
“Galian pondasi ketika saya cek, 80 cm,” katanya, Jumat (22/11).
Namun, pernyataan itu kemudian diralat setelah dia melihat gambar rencana yang diminta dari salah seorang pegawai setempat.
“Ya, yang waktu itu masih awal penggalian. Ternyata galiannya lebih dari 1 meter. Ini dia, lebih dari 1 meter,” tambahnya sembari menunjukkan 3 foto yang diberikan pegawainya.
Ditambahkan, proyek tersebut akan berakhir masa kontraknya pada 09 Desember 2019. Akan tetapi, dia menganjurkan agar dapat dikerjakan lebih cepat dan diselesaikan akhir bulan ini.
“Masa kontraknya sampai tanggal 09 Desember. Tapi saya minta agar dipercepat dan bisa diselesaikan pada akhir bulan Nopember ini,” tambahnya.
Terkait penggunaan beton cor site mix, Budi mengatakan bahwa hal tersebut sudah dilihat dan diketahui oleh Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi Kota pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang.
” Pak Kabid sudah dari lokasi dan sudah melihat itu,” katanya.
JUARA SIMANJUNTAK
