Harmoni Muslim Nusantara Adakan Focus Group Discussion Terkait Kenaikan BBM

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, JAKARTA – Kenaikan bahan bakar minyak atau BBM pasti berdampak ke semua lapisan masyarakat khususnya di sektor ekonomi yang pasti akan diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.

FGD (Focus Group Discussion) Harmoni Muslim Nusantara menggelar diskusi dengan tema “Harga BBM Berkeadilan Subsidi Tepat Sasaran” dengan nara sumber Surya Vandiantara SE Sy M.Ag selaku Dosen Univ. Muhammadiyah ini tentunya dapat memberikan wadah dalam mencarikan titik temu serta memberikan penjelasan kepada masyarakat luas dari persoalan kenaikan harga BBM yang tentunya sedikit banyak berdampak kepada masyarakat luas khususnya rakyat kecil.

Kegiatan FGD Harmoni Muslim Nusantara digelar di Hotel Ambhara, Jl. Iskandarsyah Raya No.1, Blok M, Jakarta, Indonesia, Jumat (21/10/2022), menghadirkan para pakar dibidangnya untuk dapat memberikan argumentasi dari persoalan yang akan dikaji dalam forum diskusi dapat memberikan pandangan atas kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang tentunya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Prof. Dr. Ali Munhanif., M.A., P.Hd., mengungkapkan naiknya BBM dikarenakan membelokkan subsidi ke pembangunan infrastruktur, membangun pendidikan dan kesehatan lebih baik lagi. Mengingat bahwa BBM dapat membuat masyarakat terlena dan jauh dari kata mandiri.

“Selain itu, BBM yang disubsidi tidak sesuainya target yang diharapkan. Pembangunan infrastruktur agar pemerataan harga disetiap daerah,” tutur Ali.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat Harmoni Muslim Nusantara, Surya Vandiantara S.E.Sy,M.Ag, mengatakan sering terjadi mispersepsi seolah subsidi BBM digantikan BLT.

“Padahal BLT adalah stimulus perangsang pertumbuhann ekonomi, awalnya kebutuhan konsumtif menjadi produktif. kunci utama dlm meningkatkan ekonomi adalah memperbaiki produktifitas masyarakat dengan mengalihkan anggaran subsidi BBM. untuk memperbaiki produktifitas masyarakat dapat dilakukan dengan membuat gardu listrik efisiensi anggaran diperkukan untuk meningkatkan produktivitas nasional,” terang Surya.

Dalam kesempatan yang sama, KH. Lutfi Hakim Apabila subsidi bbm dicabut, maka masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, dan menimbulkan daya beli masyarakat yang kurang sehingga akan terjadi efisiensi yang berdampak pada PHK karyawan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

“BLT hanya didapatkan oleh masyarakat dalam beberapa bulan sedangkan dampak dari kenaikan BBM bisa bertahun-tahun dirasakam oleh masyarakat. Untuk itu, Pemerintah harus melakukan pengawasan yg ketat terkait subdisi BBM,” kata Lutfi.

FX. Arief Poyuono SE, berujar subsidi dikenal dari zaman orde baru dimana dahulu menjadi eksportir dan sekarang menjadi importir sepenuhnya. Menurutnya, strategi perekonomian Indonesia dapat tumbuh karena konsumsi bukan tumbuh karena produksi. Dimana dibutuhkannya konsumsi agar roda ekonomi berjalan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana SDA yang keluar tetap seimbang dengan SDM yang ada. Bukan hanya infrastruktur yang dibangun, namun SDM yang ada juga harus berkembang.

“Sama halnya dengan apa yang dikatakan
Prof. Dr. Ali Munhanif., M.A., P.Hd,
bahwa subsidi BBM disalurkan ke subsidi lainnya, yaitu BLT (Bantuan Langsung Tunai). Diharapkan dengan adanya BLT dapat tersalurkan sesuai dengan target,” tandasnya. (Red)

Share.

About Author

Leave A Reply