Raih Special Reward Festival Turki, Sanggar Seni SIHODA Kembali Harumkan Nama Indonesia 

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, SIMALUNGUN – Setelah sebelumnya pada Agustus 2021 Sanggar seni Simalungun Home Dancer (SIHODA) tampil di Festival Folk Dance di Yalofa, Turki dan memboyong dua piala.

Kini dengan perjuangan yang sangat gigih, SIHODA kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang Festival  internasional “35th Uluslararasi Kultur Sanat Festivali and 8th Golden Furniture Folk Dance Competition” yang di ikuti 13 negara, digelar 16-20 Juli 2022 di Kota Inegol, Turki. 

Setelah pengumuman juara pada tanggal 20 Juli 2022, indonesia yang di wakili sanggar seni SIHODA berhasil meraih Special Reward berupa The Best Performance dan The Best Costume sekaligus membawa nama Siantar-Simalungun di dunia internasional.

Koreografer sekaligus Founder sanggar seni SIHODA, Laora Tyas Avionita Sinaga mengucapkan banyak terimakasih buat semua kalangan maupun pihak yang telah  mendukung dan membantu pada festival tersebut.

“Kami atas nama group sanggar seni sihoda mengucapkan banyak terimakasih banyak pada bapak bupati simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, pemko pematang siantar, bapak Bane Raja Manalu (Pendiri yayasan Bagak) yang telah banyak membantu kami hingga dapat  mencapai keberhasilan ini, baik dari segi dana, doa maupun fasilitas. Juga kepada donatur yang telah membantu kami yang tidak bisa kami sebut satu persatu dan terimakasih banyak juga buat penasehat kami Sarmedi Purba, Sony Purba, Hendry Damanik dan terkhusus buat mendiang almarhum Jordiman Purba”kata Laura. Minggu (31/7/22).

Dalam kesepatan itu, Laura menuturkan perjalanan anak-anak sanggar seni SIHODA hingga sampai ke turki. Tanggal 14 Juli 2022 berangkat dari Siantar menuju bandara Kualanamu Medan yang di fasilitasi kendaraan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun dan langsung menuju bandara Sukarno Hatta. Dari Jakarta transit di Abu Dhabi. Tanggal 15 dari Abu Dhabi menuju Istanbul dan langsung di jemput oleh Panitia.

Tanggal 16 Laura selaku koreografer menghadiri konferensi pers yang dihadiri oleh dewan juri,  panitia dan koreografer seluruh negara yang mengikuti festival.

“Pada saat konferensi pers kami  memberikan kepada walikota inegol sepasang boneka adat simalungun yang akan diletakkan disalah satu museum di kota ilegal dan satu set pakaian adat Simalungun,” ujar Laura.

Dilanjutkan dengan menggelar parade berjalan kaki di kota Inegol dengan menampilkan pakaian adat Nusantara Indonesia. Selanjutya mengikuti acara Openning Ceremony yang diadakan di inegol dan menampilkan tarian pertama yaitu tarian nusantara indonesia.

Masih kata Laura, tanggal 17 usai panitia membawa anak-anak SIHODA jalan-jalan dan melihat Mall yang ada di kota Inegol, langsung berkompetisi dengan membawakan tari Ginjring Party dan tari garapan baru Simalungun Halibitongan. Kompetisi tanggal 18 membawakan tarian kreasi Simalungun Haporas ni Silokkung dan tarian Toba yaitu Tor-tor Tandok, Sigale gale serta Tor-tor Sipitu Cawan.

Tanggal 19 Penampilan Street Show di Oylat dan di Inegol, adapun tarian yang ditampilkan adalah tarian medley Sumatera Utara. Usai menonton pertunjukan tarian local Turki Inegol dilanjutkan dengan makan malam bersama dengan Walikota Inegol serta dengan negara lain yang mengikuti festival. 

“Pada saat makan malam bersama, walikota inegol memberikan sertifikat penghargaan kepada seluruh negara yang mengikuti festival dan kami pun memberikan sofenir untuk walikota inegol berupa satu set pakaian adat simalungun, dan plakat, juga bubuk teh sidamanik dan kopi khas Simalungun” ucap Laura.

Penampilan terakhir tanggal 20 menampilkan tarian Marharoan Bolon dan tarian Toba Tor-tor tandok, Sigale gale dan Tor-tor Sipitu Cawan dan sekaligus pengumuman juara, dan sihoda mendapatkan Special Reward berupa The Best Performance dan The Best Costume.

“Tanggal 22 kita kembali ke jakarta, tanggal 23 sampai di medan bandara kualanamu dan langsung di jemput kendaraan pemkab simalungun. Besoknya kita adakan doa bersama yang di hadiri orang tua beserta penasehat sihoda”kata Laura mengakhiri.

Toni Tambunan.

Share.

About Author

Leave A Reply