Keterangan gambar : Terdakwa Kevin Lime, Vincent, Michael dan Dony Yus Okky Wiyatama, di persidangan PN Jakarta Utara, Kamis (14/7/2022).
RadarOnline.id, JAKARTA – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sulastri SH MH., dari Kejaksaan Agung RI didampingi Subhan SH MH., dan Ari Sultoni SH dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara kembali menghadapkan terdakwa Kevin Lime, Vincent, Michael dan Dony Yus Okky Wiyatama, kehadapan persidangan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pimpinan Ketua Majelis Hakim Suratno SH MH., dengan anggota majelis, Rudi Abas SH MH., Kamis (14/7/2022).
Agenda sidang kali ini adalah pemeriksaan saksi mahkota atau terdakwa menjadi saksi terhadap terdakwa lainnya, alias terdakwa akan diperiksa sebagai saksi terhadap terdakwa lainnya.
Ketua Majelis Hakim Suratno, SH, MH bertanya tentang jabatan ke empat terdakwa di PT. Limeme Group Indonesia (LGI). Terdakwa Kevin Lime (Direksi), Terdakwa Vincent (Karyawan), Terdakwa Michael (Manager Pemasaran) dan Dony Yus Okky Wiyatama, (Komisaris).
Kemudian, Terdakwa Donny mengatakan mengetahui Kevin pemilik PT. Limeme Group Indonesia (LGI). Memiliki Modal. Donny sebagai komisaris dengan saham 1 persen, selebihnya saham Kevin Lime.
Donny sebagai komisaris dan sekaligus asisten pribadi terdakwa Kevin Lime mengetahu terdakwa Kevin mencari investor.
Tetapi Donny tidak terlalu tahu siapa saja investor yang telah ikut bergabung menanamkan sahamnya di PT. Limeme Group Indonesia.
Terkait adanya kerugian sebagaimana yang didakwakan JPU Rp 109 miliar, jawab Donny diketahui dari penyidik setelah ikut diperiksa penyidik Bareskrim Polri.
Donny menyampaikan modal pertamanya dari Rp40 juta, dan setelah proyek selesai dibayar menjadi Rp.50 juta.
“Sistem kerja sama dengan para investor adalah perproyek. Jika pada pembelian barang dan penyaluran selesai maka investor akan menerima kembali modal beserta keuntungan,” tambah Donny.
Adapun proyek yang dikerjakan merupakan pengadaan alat kesehatan (alkes) berkaitan dengan kebutuhan kesehatan terkait Pandemi Covid-19.
Terdakwa Michael menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim mengatakan bahwa dirinya menduduki jabatan Accounting, mengaku lebih dulu mengenal saksi pelapor Bella dan Riky dari pada mengenal Terdakwa Kevin Lime.
Vincent memangku jabatan Market Place di PT Limeme Group Indonesia dan bekerja baru 1 bulan, dan kemudian dilaporkan dan menjadi terdakwa. Vincent mengaku tidak mengerti apa kaitannya dia ikut dijadikan jadi tersangka dalam kasus tersebut.
Sementara JPU Subhan bertanya kepada terdakwa Kevin Lime berkaitan dengan kerjasama dengan instansi lain/pemerintah/swasta dalam pengadaan alkes tersebut.
Terdakwa Kevin Lime mengatakan tidak ada kerja sama.
Subhan juga bertanya dari mana terdakwa Kevin Lime memperoleh barang dan kepada siapa dijual, terdakwa Kevin Lime menjawab sudah lupa karena semua berkas -berkas sudah disita penyidik. “Maaf pak Jaksa sudah lama jadi lupa. Tapi berkasnya ada pada penyidik,” ujar Kevin Lime.
JPU Ari juga mempertanyakan foto -foto terdakwa Kevin dengan Wagub DKI Jakarta yang diupload di Instagram dan medsos. “Apakah maksud dan tujuan saudara dengan meng-upload foto itu dimedsos? Apakah itu bukan untuk meyakinkan orang lain?” tanya Jaksa Ari, yang dijawab: bukan.
“Maaf pak Jaksa bukan begitu. Foto itu di-upload pada bulan Desember, ketika ada rumor negatif yang dikembangkan tentang PT. LGI. Bisa dilihat update nya kapan,” jawab Kevin.
Terkait kerugian Rp109 miliar terdakwa Kevin mengatakan adalah penghitungan penyidik sudah termasuk keuntungan yang akan didapatkan investor. “Jika dihitung modal pokok nya sekitar Rp. 70 Jutaan. Dihitung dan ditambahkan dengan keuntungan investasi sehingga berjumlah Rp.109 miliar,” jawab terdakwa Kevin Lime.
Terkait penyitaan BB dengan kerugian, Majelis Hakim bertanya kepada JPU, apakah mencukupi dengan kerugian? JPU Sulastri menjawab: cukup.
Selanjutnya giliran Kuasa Hukum (PH) terdakwa Ronny Hakim bertanya kepada terdakwa Kevin terkait keterlibatan Vincent. Menurut Kevin Vincent membuat group ketika terjadi kemacetan pembayaran.
Kemudian, apakah Vincent pernah menerima uang dari Bella atau Riky? Kevin bilang tidak pernah.
Kemudian, apa kaitan terdakwa Michael dalam perkara ini sehingga dia menjadi sama-sama terdakwa dalam perkara ini? Kevin mengatakan Michael terima transferan dari bawahan Riky dan Bella.
Kemudian, apakah Michel pernah menerima transferran dari Bella dan Riky? Kevin bilang tidak pernah.
Kemudian, mengapa harus kerekening Michel? Kevin mengatakan atas permintaan Bella yang meminta rekening karyawan. Karena ada kendala.
Kemudian, jadi adanya transferan ke rekening Michael bukan kehendak mereka? Kevin menegaskan adalah atas permintaan Riky dan Bella.
Kemudian, apakah Michel pernah berhubungan dengan Riky dan Bella? Kevin mengatakan tidak pernah.
Kemudian, apa kaitannya terdakwa Donny menerima transferran dari bawahannya Riky dan Bella? Terdakwa Kevin Lime mengatakan karena kelebihan limit yang disampaikan Riky, Bella.
Kemudian, apakah terdakwa Vincent pernah berhubungan dengan Riky, Bella atau merugikan Riky dan Bella? Vincent mengatakan tidak pernah bertemu Riky Bella dan tidak pernah merugikan Riky Bella.
Terdakwa Donny, Michael dan Vincent tidak pernah berhubungan dengan Riky dan Bella maupun bawahan nya. Adapun tranferan yang diterima Donny dan Michael karena kelebihan limit penerimaan rekening Riky dan Bella sehingga ditransfer ke rekening Michael dan Donny dan bukan atas permintaan sendiri atau perintah terdakwa Kevin? Yang dijawab: betul.
Kemudian, kepada terdakwa Kevin, Apakah keterlambatan bayar itu ada pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, September, atau Nopember? Terdakwa Kevin mengatakan bahwa keterlambatan hanya di Minggu terakhir pada bulan Desember.
Kemudian, bahwa barang yang disita terdiri dari 1400 dus, apakah benar demikian dan berapa pisc? Kevin mengatakan 42 juta pisc.
Kemudian, kepada terdakwa Donny selaku Komisaris, apakah PT. Limeme Group Indonesia dapat memberikan 10-15 persen keuntungan kepada investor jika 42 juta pisc itu terjual, ini baru satu barang bukti? Donny mengatakan yakin dan mampu memberikan keuntungan 10-15 Persen.
Kemudian, kepada terdakwa Michel, sesuai dengan pernyataan Saudara Jaksa bahwa kerugian Rp.70 miliar dengan barang bukti yang disita sudah sesuai bahkan lebih dengan nilai barang bukti. Apakah saudara Michael yakin bisa membayar kerugian investor? Michel mengatakan sangat yakin bahwa Kevin mampu mengembalikan uang investor.
Kemudian, kepada Donny dan Michael selaku komisaris dan marketing, apakah mengetahui adanya penandatanganan perjanjian antara Riky, Bella dengan Kevin terkait keterlambatan pembayaran karena tagihan belum cair? Donny dan Michael mengatakan mengetahui, yang kemudian advokat Ronny Hakim menunjukkan surat perjanjian itu kehadapan majelis.
Kemudian, kepada Donny. Apakah saudara mengetahui ketika slot sudah ditutup terdakwa Kevin tetapi saksi Bella meminta slot tersebut dibuka kembali? Donny mengatakan mengetahui.
Kemudian, kepada Donny dan Michael, apakah tahu terdakwa Kevin membayar kepada Bella Tetapi Bella tidak meneruskan pembayaran kepada investor bawahannya? Donny dan Michael mengatakan mengetahui karena diberitahu terdakwa Kevin.
Kemudian, apakah saudara mengetahui adanya gugatan yang dilakukan Riky, Bella di PN Jakarta Pusat? Dony dan Michael mengatakan mengetahui.
Kemudian, apakah dalam petitum disebut kan adanya utang? Donny menjawab betul.
Kemudian, Donny, Michael dan Vinsent mengakui bahwa mereka tidak pernah menerima hasil keuntungan dari perusahaan, tetapi hanya sebatas menerima gaji bulanan.
Kemudian, apakah saudara Donny mengetahui bahwa terdakwa Kevin sengaja untuk tidak membayar investor? Donny mengatakan tidak ada unsur kesengajaan untuk tidak membayar. Hal itu disampaikan Donny atas pemberitahuan Kevin. Adapun keterlambatan tambah Donny karena keterlambatan pembayaran customer dan dampak Natal dan tahun baru. Yang mana dalam kesepakatan pembayaran adalah 40 hari setelah barang diterima.
Kevin menyatakan bahwa keterlambatan itu dapat dilunasi jika seandainya tidak terjadi permasalahan hukum.
Thomsom