RadarOnline.id, SIMALUNGUN – Menyikapi pernyataan oleh sepihak kelompok yang bermarga Saragih Garingging, Bahwa Barensius warga Pokkalan Buttu, Nagori Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun bukan lah bermarga Saragih Garingging melainkan bermaga Sidauruk.
Untuk meluruskan pernyataan tersebut Harungguan Saragih Garingging yang tergabung dalam Partuanan Raja Saragih Garingging yang ada di Wilayah Simalungun menyambangi sekaligus bersilaturahmi ke kediaman keluarga Barensius, Sabtu (9/7/22).
Diawali dengan makan bersama, keluarga Barensius menyajikan makanan khas adat Simalungun yakni dayok nabinatur (Ayam yang sudah diatur) dan Nitak yang diberikan kepada12 partuanan raja saragih garingging yang hadir pada acara tersebut.
Adapun ke 12 partuanan raja saragih garingging yang hadir dan yang menyatakan Barensius asli bermarga Saragih Garingging antara lain, Keturunan Tuan Jimmahadim Saragih Garingging, Keturunan Adop Raya Saragih Garingging Tuan Rumah Bayu, Keturunan Tuan Simbou Kehen Rajomin Saragih Garingging, Keturunan Tuan Marjandi Dolok Boras Saragih Garingging, Keturunan Tuan Dolog Kasian Jadim Saragih Garingging, Keturunan Tuan Raya Panribuan Lamajim Saragih Garingging, Keturunan Tuan Tambun Boras Toraja Saragih Garingging, Keturunan Tuan Sait Darih Saragih Garingging, Keturunan Tuan Nabolon Morakkan Saragih Garingging, Keturunan Tuan Jamauhur I bawang Saragih Garingging, Keturunan Tuan Surat I Sikuhui Patiadam Saragih Garingging dan Keturunan Mortiha Raja Padang Saninani Raja Bolon.
Lungsagar Saragih Garingging Keturunan Tuan Rumah Bayu Generasi 18 dari Tuan Pinang Sori dalam keterangannya mengatakan, adapun kedatangan dari Harungguan Saragih Garingging ke Pokkalan Buttu untuk menjumpai sekaligus marsoumbuh sihol (Silaturahmi) kepada saudaranya Barensius Saragih Garingging.
“Berdasarkan dari buku saragih garingging yang disusun oleh Taralamsyah saragih garingging, bahwa keluarga ini adalah benar-benar saragih garingging, keturunan dari tuan huta rih yang bernama tuan jahalim saragih garingging, jadi ompungnya (Kakek) dari keluarga ini bernama jahalim saragih garingging, anaknya bernama Horma saragih garingging. Anak dari Horma saragih garingging adalah Tia saragih garingging yang mana Tia saragih garingging dulu sebagai pangulu pokkalan buttu, wilayah raja pane. Berkampung di pokkan buttu (sesuai kutipan raja pane, 07 November 1923 untuk menggali bendar persawahan di pokkalan buttu),” kata Lungsagar.
Lanjutnya, anak dari Tia Saragih Garingging adalah Jonam Saragih Garingging dan anaknya Jonam Saragih Garingging adalah Mateus Saragih Garingging.
“Keturunan dari Mateus saragih garingging inilah yang kami temukan di pokkalan buttu, kecamatan sidamanik ini, yaitu Barensius saragih garingging. Jadi kami mau silatuhrami (Marsoumbuh sihol) itulah maksud kedatangan kami. Sesuai dengan buku kuning Taralamsyah saragih garingging yang mulai dikumpul dari 13 november 1919 dan dicetak tahun 1969,” sebutnya.
Lungsagar juga berpesan kepada seluruh marga Saragih Garingging yang ada di Indonesia khususnya di Pokkalan Buttu, agar sama-sama saling merangkul. “Marilah kita sama-sama saling merangkul karena kita ini saragih garingging satu darah keturunan dari oppung tuan pinang sori” pungkasnya.
Sementara, Barensius Saragih Garingging dalam kesempatan itu mengucapkan ribuan terimakasih atas kedatangan dari partuanan Saragih Garingging.
“Terimakasih atas kedatangan kumpulan ihutan bolon yang ada di pematang raya. Dimana telah menyatakan dan mensahkan bahwa kami ini adalah benar-benar marga saragih garingging keturunan dari raja huta rih dan kami bukan Marga Sidauruk,” ucap Barensius Saragih Garingging.
Toni Tambunan.