DirjenPas dan AIDA Adakan Pelatihan Penguatan Perspektif Korban Terorisme Lapas

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, JAKARTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta adakan Pelatihan Penguatan Perspektif Korban Terorisme bagi Petugas Lapas, di Aula Gedung 2 Lapas Cipinang, Kamis (23/6/2022).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk seminar sehari itu dihadiri dan menjadi narasumber Direktur AIDA, Hasibullah Satrawi yang juga turut menghadirkan narasumber Ahli Jaringan Terorisme, Solahudin. Kemudian Wali Narapidana Terorisme (Napiter) Lapas Kelas I Surabaya, Bambang Sugianto; mantan napiter, Mukhtar Khairi; serta dua penyintas terorisme, Nurman Permana dan Susi Afitriyani.

Menurut Kepala Lapas Cipinang Tonny Nainggolan, kegiatan itu diinisiasi oleh Aliansi Indonesia Damai (AIDA) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DirjenPas) Kemenkumham RI yang bertujuan untuk memperkuat perspektif korban terorisme di kalangan petugas Lapas didalam menangani Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terorisme atau narapidana teroris (napiter) serta memperkaya pemahaman terkait terorisme dan dampaknya di kalangan petugas Lapas.

” Petugas diberikan pemahaman dengan materi-materi yang dibutuhkan dalam menangani WBP terorisme,” terang Kalapas Cipinang Tonny Nainggolan.

Dia menyampaikan dalam pelatihan itu mengikutsertakan 35 orang, diantaranya 25 orang petugas Lapas Kelas I Cipinang, 3 orang petugas Lapas Kelas IIA Salemba dan 2 orang petugas Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta dan 5 orang petugas Ditjen PAS.

Tonny Nainggolan juga menyampaikan bahwa pembukaan kegiatan pelatihan dilakukan Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Pada DirjenPas Thurman SM Hutapea. , sekaligus membuka kegiatan pelatihan, Thurman SM Hutapea. “Beliau bapak Thurman Hutapea menyampaikan bahwa Peraturan Menteri Nomor 35 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Revitalisasi Pemasyarakatan, Ditjenpas mengamanahkan dan dituntut untuk menyelenggarakan program pembinaan yang lebih baik. Hal ini dilakukan salahsatunya melalui pembinaan khusus bagi narapidana berisiko tinggi, termasuk napiter,” ujar Tonny Nainggolan menyampaikan pernyataan sambutan Thurman Hutapea melalui relis yang diterima redaksi, Jum’at, (24/6/2022).

Menurut Thurman, petugas Pemasyarakatan harus memiliki keterampilan khusus agar program pembinaan, deradikalisasi, dan persiapan menuju reintegrasi bisa berjalan dengan baik dan efektif dalam lingkungan yang aman dan tertib. Selain itu, hubungan yang efektif antara petugas dengan napiter akan berkontribusi secara signifikan terhadap keselamatan dan keamanan petugas, napiter, dan masyarakat, serta mendukung keberhasilan program pembinaan.

Apa yang disampaikan Thurman Hutapea ditambahkan Kalapas Kelas I Cipinang, Tonny Nainggolan. Dia menegaskan bahwa peran petugas Lapas sangat penting untuk membina atau membimbing WBP terorisme, sehingga kapasitas mereka petugas terus ditingkatkan. “Oleh sebab itu, saya pribadi selaku Ka. Lapas beserta segenap jajaran Lapas Cipinang sangat mendukung adanya program pelatihan ini,” tegasnya.

Oleh karena itu Tonny mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Yayasan AIDA yang sudah memberikan perhatian khusus dan mengadakan kegiatan pelatihan tersebut. “Tentunya harapan kami dengan diadakannya pelatihan pada hari ini dapat meningkatkan semangat, pengetahuan, dan pemahaman kami dalam menangani Warga Binaan Terorisme sehingga dapat mewujudkan keberhasilan pembinaan Warga Binaan Terorisme di Lapas,” Tutup Ka. Lapas Cipinang Tonny Nainggolan dalam sambutannya.

Thomson

Share.

About Author

Leave A Reply