RadarOnline.id, BONDOWOSO – Bola mata Supardi tampak melolot, saat menceritakan proses pencairan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) pada 2020 di Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin. Pria kelahiran 1975 itu mencoba mengingat pertengahan tahun 2020, ketika dirinya diajak oleh Kepala Dusun Katesan Desa Sukorejo, tempat dia bermukim.
Menurut Supardi, kala pagi saat memetik kopi di kebun, dia tergopoh ketika kepala dusun menghampiri untuk segera pulang dan ikut ke BRI kantor cabang pembantu unit Sukosari. Informasi yang disampaikan kasun, Supardi mendapatkan rejeki berupa program bantuan kambing.
” Waktu itu saya diminta bawa KTP dan Kartu Keluarga (KK), sebagai syarat penerimaan program,” ucap Supardi di kediamannya, Sabtu (21/5/2022).
Supardi mengatakan, proses pencairan kelompok mengalami molor sampai jam 4 sore, lantaran KTP rekan sejawat penerima program ketinggalan. Namun dia mengaku gembira, ketika usai menandatangani berkas pecairan 20 juta, melihat sebuah kertas putih di meja kantor BRI.
“Tulisan kertas putih itu, pihak kedua sebagai penerima program, akan mendapatkan kambing 10 ekor,” ujar Supardi.
Semua penerima program di foto oleh petugas usai menghitung proses pencairan, lanjut Supardi. Uang langsung diserahkan kepada perangkat yang diminta mengawal para penerima oleh Kepala Desa. Sehingga, para penerima bantuan tidak memegang uang hasil pencarian program.
“Semua uang dibawa oleh perangkat desa suruhan Kades. Sehinga kami sebagai penerima program tidak pernah memegang uang hasil pencarian,” kata Supardi.
Sepulang dari kantor BRI, ketua kelompok dan bendahara sebagai perwakilan diminta mampir kekediaman Kepala Desa. Disana mereka diberi uang sebesar 50 ribu sebagai uang ganti bensin.
“Kepala Desa memberikan uang 50 ribu. Katanya sebagai ganti bensin kami yang sudah melakukan proses pencairan,” terannya.
Supardi menerangkan, sejak proses pencairan dilakukan tidak pernah menerima kambing. Padahal, sudah menyiapkan kandang sebagai tempat beternak. Merasa dikibuli, pernah melakukan komplin kepada Kepala Desa, setahun setelah bantuan tak kunjung dikirim.
“Ketika saya menyoal, Kepala Desa memberikan uang sebesar satu juta. Intinya, saya tidak pernah menerima kiriman kambing,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Sukorejo mengakui jika memberikan uang sebesar 50 ribu kepada kelompok yang datang ke kantor BRI. Namun dia berdalih, uang itu merupakan uang pribadi sebagai ganti bensin kepada perwakilan kelompok yang sudah melakukan proses pencairan.
SHODIQ