RadarOnline.id, BONDOWOSO – Keluh kesah mulai dilontarkan para penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Mangli Kecamatan Pujer. Mereka beranggapan, program yang mereka terima tidak sesuai dengan hasil sosialisasi.
Selain terdapat pengurangan material, terjadi keterlambatan pengiriman. Sehingga, material tidak digunakan sebagaimana mestinya untuk pembuatan rumah. Hal ini dikatakan oleh Hariyanto, putra Fatima, salah satu penerima program BSPS.
” Janjinnya dapat rumah, ternyata kami dapat barang. Material juga di ecer, sehingga terdapat material yang tidak terpasang,” kata Hariyanto di Desa Mangli, Selasa (10/5).
Menurut Hariyanto, ketika mengikuti proses sosialisasi di Balai Desa, semua kebutuhan penerima program BSPS akan dicukupi sesuai dengan besaran bantuan 20 juta untuk biaya keseluruhan. Namun, pada realisasinya, Hariyanto merasa kecewa lantaran tidak sesuai dengan janji semula.
“Jika 20 juta kami terima sepenuhnya, rumah ini akan selesai. Bukitnya, rumah ini masih banyak kekurangan,” ujarnya.
Sosialisasi pelaksanaan program memang pernah dilakukan oleh pihak Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Tata Ruang. Hal itu dikatakan oleh Putu, Kepala Bidang Kawasan Pemukiman.
“Pihak kami hanya sebatas melakukan verifikasi usulan dan melakukan sosialisasi Di lapangan. Bantuan ini tidak ada pemotongan karena stimulan. Jadi teknisnya diterima langsung oleh penerima,” terangnya, di Kantor Dinas Perumahan.
Secara teknis, lanjut Putu, proses pembelanjaan dilakukan oleh penerima bantuan melalui kelompok. Mereka, berhak menunjuk suplayer sebagai penyedia kebutuhan material. Pihak Dinas, hanya memberikan penjelasan teknis soal pelaksanaan Kegiatan.
Putu menerangkan, setiap Desa penerima bantuan terdapat fasilitator yang bertugas membantu kelompok untuk membuat rancangan pembiayaan dan pertanggungjawaban. Dari 227 unit program BSPS, bersumber dari APBN yang tersebar di 6 Desa, Desa Mangli merupakan Desa terbanyak penerima bantuan. (Shodiq)
