RadarOnline.id, PEMATANGSIANTAR – Pembersih Sampah, Tukang Sapu Jalanan atau Petugas Kebersihan sering dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, namun tidak banyak orang mengira bahwa menjadi seorang tukang penyapu jalanan atau petugas kebersihan sampah adalah pekerjaan yang mulia.
Profesi itulah yang saat ini dijalani oleh Hani, salah seorang petugas kebersihan di Dinas Pemerintahan Kota Pematangsiantar.
Pekerjaan yang sehari-hari dijalani Hani mulai pukul 05:30 pagi sehingga tidak banyak orang yang melihat dia bekerja. Pantauan awak media di sepanjang jalan Merdeka persis didepan Kantor Balai Kota Pematangsiantar, terlihat sosok Hani yang tangguh dan penuh semangat membersihkan sampah dengan menyapu jalaanan.
Dari tangan Hani, semua orang bisa melihat dan merasakan bersih dan asrinya Kota Pematangsiantar,seperti terlihat di jalan Merdeka depan kantor Balaikota, juga di depan Taman Merdeka.
Hani tidak sendiri, dia bersama beberapa tukang sapu jalanan yang tetap rutin menjalankan tugas sebagai tenaga kebersihan yang dibayar oleh Pemko Pematangsiantar.
Untuk menggali lebih jauh tentang peran mereka, awak media pun mencoba mewawancarai perempuan yang bernama lengkap Hani Rahayu Pohan (40) Senin, (7/6/2021) Sekitar Pukul 06.WIB.
Hani mengaku setiap harinya bekerja pada pukul pukul 05.30 – 10.00 WIB, dan sudah 2 tahun lebih menggeluti profesi sebagai petugas kebersihan atau tukang sapu jalanan.
“Dari jam setenga enam pagi saya sudah mulai bekerja sampai jam sepuluh pagi,sudah dua tahun lebih saya bekerja sebagai tukang sapu,”kata Ibu yang sudah punya lima anak ini.
Hani juga mengaku, meski pekerjaan ini terasa berat, harus tetap dijalani karena pekerjaan yang digelutinya merupakan ladang rejeki yang harus tetap dikerjakan.
“Saya tetap menjalankannya dengan ikhlas dan senang hati. Semua ini rejeki bagi kami,” tuturnya.
Perempuan berjilbab ini mengaku, bekerja menjadi tukang sapu karena sebuah alasan yang cukup terhormat, ingin membantu suaminya menopang ekonomi keluarga. Kata Hani.
Saat disinggung terkait gaji, berapa upah perbulan yang dibayarkan Pemko Pematangsiantar, Hani mengatakan, Bahwa dari pekerjaan sebagai tukang sapu jalanan, ia mengaku dibayar dengan upah sebesar Rp. 1.200.000 per bulan.
Ketika ditanya apakah cukup dengan upah sebesar itu Hani menjawab, Bahwa semua yang diperoleh harus selalu disyukuri, upah sebesar itu selalu dipergunakan sebaik mungkin hingga cukup memenuhi kebutuhan keluarga.
“Tetap disyukuri, cukup atau tidak cukup tergantung cara kita bersyukur kepada Allah SWT,” Sebutnya.
Hani juga berharap dan meminta, agar kedepan keberadaan mereka dapat lebih diperhatikan, bukan saja soal upah, tapi bentuk lainnya berupa bantuan yang bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. (Toni Tambunan)