Ketua Bawaslu: Saat Kampanye Paslon Sering Datangi Tiga Kecamatan

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, KOTA DEPOK — Ketua Bawaslu Kota Depok Luli Berlini mengungkapkan, bahwa masih dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, model kampanye yang di arahkan Bawaslu Kota Depok adalah metode dalam jaringan (Daring). Tapi ternyata kampanye daring paling sedikit digunakan.

“Jadi, pihaknya menyatakan dari hasil temuannya setelah masa kampanye Pilkada Depok berjalan selama satu bulan. Tercatat, total pelaksanaan kampanye dari dua pasangan calon (paslon) sampai 5 November 2020 sebanyak 1.039 kali

“Artinya, dari jumlah itu, 777 kali diadakan kampanye tatap muka dan dialog, 68 kali pertemuan terbatas, 15 kali kampanye daring dan 189 kali penyebaran bahan kampanye. Bahkan, metode kampanye tatap muka dan pertemuan terbatas masih menjadi andalan Paslon dan tim kampanye,” ujar Luli, Minggu (8/11).

Dia menjelaskan, bahwa berdasarkan data Bawaslu Kota Depok menunjukan adanya penurunan pelanggaran protokol kesehatan pada kegiatan kampanye tatap muka. Ada 23 pelanggaran protokol kesehatan dalam sebulan masa kampanye.

Kemudian, kampanye dengan metode daring mengalami peningkatan walaupun masih belum full daring, karena masih ada titik-titik kumpul massa untuk nobar live streaming seperti yang dilakukan oleh Paslon,” jelas Luli.

Dia menyebutkan, bahwa Bawaslu Kota Depok terus mendorong agar kepatuhan terhadap protokol kesehatan diimbangi pula dengan optimalisasi kampanye media sosial dan daring. Sementara, yang menarik, kedua paslon lebih banyak melaksanakan kampanye di 3 Kecamatan diantaranya, Kecamatan Pancoran Mas, Sukmajaya dan Sawangan. “Jadi, dari ketiga wilayah tersebut paling sering didatangi Paslon,” ucap Luli.

Luli juga menambahkan, bahwa Bawaslu Kota Depok juga telah melakukan penertiban APK bersama Satpol PP. “Jadi, berdasarkan data yang tercatat ada 7.657 APK ditertibkan yang terdiri dari jenis banner, baliho, dan spanduk,” pungkasnya.

MAULANA SAID

Share.

About Author

Leave A Reply