RadarOnline.id, BIAK – Kepala Staf Korem 173/PVB Kolonel Inf Yusuf Ragainaga mewakili Komandan Korem 173/PVB menerima Tim dari Staf Intelejen Angkatan Darat Kolonel Inf M. Sujono, S.E.,S.H., M.Si.,M. dan anggota guna memberikan pembekelan pembinaan Kontra Radikalisme kepada Personel Korem 173/PVB bertempat di Aula Graha Korem 173/PVB, Kamis (15/10).
Dalam sambutan Danrem 173/PVB yang di bacakan Kasrem 173/PVB menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih atas kedatangan Tim dari Sintelad yang akan memberikan pembekalan pembinaan kontra radikalisme kepada personel Militer dan PNS Korem 173/PVB.
“Perkembangan informasi dan teknologi informasi saat ini sangat pesat dan telah menembus hampir di semua lini kehidupan masyarakat, yang di dalamnya terdapat dampak positif dan negatif yang mudah di ketahui”, ungkap Kasrem 173/PVB dalam amanat Danrem 173/yang di bacakannya.
“Salah satu dampak negatif yang sangat krusial adalah berkembangnya faham Radikalisme, karena faham Radikalisme merupakan potensi ancaman yang dapat mengganggu stabilitas negara”,ucap Kasrem dalam amanat yang di bacakannnya.
“Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu solusi untuk mencegah penyebaran faham radikalisme, oleh karena itu saya harapkan kepada seluruh personel Korem 173/PVB baik militer maupun PNS wajib berperan aktif dalam memutus sel-sel jaringan radikalisme yang dapat membahayakan keutuhan Bangsa Indonesia, dengan cara selalu adakan koordinasi dan pupuk hubungan yang harmonis dengan semua komponen masyarakat, sehingga kita bisa ciptakan kontra Radikalisme dan Deradikalisasi”, tutupnya.
Ucapan terima kasih juga di sampaikan Kolonel Inf Sujono selaku Ketua tim pembinaan pencegahan Radikalisme dari Sintelad kepada Komandan Korem 173/PVB atas ijin yang telah di berikan untuk melaksanakan kegiatan pembekalan pembinaan kontra radikalisme di Korem 173/PVB.
“Radikalisme adalah suatu idiologi, gagasan atau paham dengan cara ingin melakukan perubahan pada sistim sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan atau ekstrim”,ungkap Kolonel Inf Sujono dalam amanat Asintel Kasad yang di bacakannya.
Disampaikan juga bahwa perkembangan radikalisme dalam era globalisasi semakin meningkat ditambah berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat banyaknya gerakan paham radikal muncul terutama dalam media sosial. Hal ini merupakan peluang bagi kelompok radikal untuk melakukan perekrutan, propaganda dan aksi-aksi lainnya melalui internet.
“Penyebaran paham radikalisme tidak hanya menyasar kepada masyarakat biasa saja, pegawai lembaga negara , bahkan juga dapat menyusup dalam diri personil TNI AD dan keluarganya”,ucapnya dalam amanat Asintel Kasad yang di bacakannya.
Di akhir sambutan di sampaikan bahwa kegiatan kontra radikalisme ini merupakan upaya penanaman nilai-nilai nasionalisme serta nilai-nilai non kekerasan melalui pembekalan dan ceramah serta tanya jawab. Pembekalan akan di sampaikan oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya, sehingga di harapkan dapat terwujud pemahaman tentang bahaya penyebaran radikalisme bagi personel TNI AD dan keluarganya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kasipers Korem 173/PVB Kolonel Inf Ade Roni Wijaya, S.E., M.M., Kasiren Korem 173/PVB Kolonel Inf Marsana, S.I.P dan para Kabalak Rem 173/PVB.
Sumber : Penrem 173/PVB*