RadarOnline.id, JAKARTA – Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) melakukan kegiatan The Adventure Bromo Mountains, Sabtu (3/10).
Kehidupan advokat yang senantiasa memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang bersengketa atau yang dijerat dengan pasal-pasal pidana hampir tidak ada waktu untuk diri sendiri dan keluarga untuk berekreasi menikmati indahnya alam semesta.
Bergumul dengan pasal-pasal perundang-undangan, seperti KUHAP yang merupakan kontruksi dalam peksanaan hukum dan peraturan perundang-undangan yang lainnya yang begitu banyak memang membutuhkan konsentrasi ektra.
Advokat-advokat yang tergabung di Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) merasa perlu menghilangkan penat yang mengungkungnya sepanjang hari.
Untuk itu, mereka pun kompak menghentikan sebentar rutinitas sehari-hari yang membelenggu itu dan mendatangi Gunung Bromo yang sejuk untuk refreshing. Menapaki kaki gunung broo sembari menikmati alamnya tak terasa akhirnya mencapai puncaknya. Selanjutnya mengitarkan pandang nun jauh ke sana (sekeliling), mengintip matahari terbit di ufuk timur, memancarkan keindahan alam yang melepaskan segala kepenatan lepas dari bayang-bayang semuanya menjadi indah.
“Kami meninggalkan dulu kegiatan atau rutinitas (kepengacaraan) yang benar-benar menyita waktu dan pemikiran bahkan membosankan. Meskipun terkadang ada tawaran menggiurkan namun dalam keseharian kita beramal kepada alam sekitar. Kami sepakat melepas seluruh aktivitas kepengacaraan yang begitu banyak menyita pikiran dan energi kemudian lari ke alam pegunungan Bromo. Di sini kami sebagai pengurus dan anggota APSI bersinergi satu dengan lainnya dan tentunya menyatu sebentar dengan alam Bromo,” ujar Yayat Surya Purnadi, Waketum Bidang Humas & Publikasi APSI di Jakarta, Minggu (4/10).
Sebelum memanjat lereng gunung Bromo terlebih dahulu APSI memberikan santunan anak yatim piatu dan bantuan pada masyarakat kurang mampu dan mengedukasi warga sekitar gunung Bromo pentingnya standard protokol kesehatan Cononavirus (Copid-19).
“Meskipun Pandemi Coronavirus (Covid-19) tidak seperti Jakarta, kita tetapi mengavokasi warga tentang perlunya standar protokol kesehatan. Dan warga masyarakat sekitar Bromo memberikan sejumlah inspirasi tersendiri,” ujar Yayat sebelum katanya melakukan pendakian.
Alam yang menawarkan keindahan, kesejukan, harmoni membuat segalanya bagai menyatu dalam mimpi. Suara perut bumi (Bromo) juga begitu mengisyaratkan adanya kekuatan alam itu sendiri yang tidak bisa sepenuhnya ditaklukkan manusia. Sepintas terdengar menakutkan, tetapi manakala berusaha menyesuaikan dan menyelaminya betapa kuatnya alam itu maka harus kita akui bahwa kita selaku penghuni alam tidaklah mempunyai kekuatan apa-apa dibanding alam itu sendiri.
Bromo memang menyimpan kekuatan magis sekaligus misteri. Namun, yang pasti, setelah berlelah-lelah dari bawah sampai puncaknya, lelah-lelah itu seolah langsung dibayar tunai, lunas oleh pemandangan memukau di puncak Bromo. Dari awal merangkak di bawah pun seolah sudah diisyaratkan tuntutan kekompakan, bahu membahu, tuntun menuntut sebelum akhirnya sampai di puncak yang dituju dan menakjubkan.
“Pada saat mendaki itu benar-benar dibutuhkan kerja sama, tolong menolong agar sampai ke tujuan. Dalam kesempatan itu pulalah kami dari APSI berharap terbentuk dan dapat dibangun kerja sama yang baik di antara kami tidak hanya dalam pendakian tetapi juga dalam pelaksanaan/penyelesaian pekerjan sehari-hari di Jakarta,” kata Yayat Surya Purnadi SH MH CPL.
Akhirnya kegiatan The Adventure Bromo Mountains APSI 2020, Sabtu (3/102020), tuntas dilaksanakan dengan hati penuh sukacita, riang gembira dan pengalaman berharga. Semoga dengan kehadiran dan bhakti sosial APSI dapat menyenangkan warga meskipun tidak seberapa. Tutup Yayat.
THOMSON