RadarOnline.id, TANGERANG – Pihak pengelola SMKN 4 Kabupaten Tangerang yang semula dianggap telah melakukan ‘bisnis’ pakaian seragam sekolah, akhirnya buka bicara. Pihak sekolah menepis tudingan telah berbisnis pakaian seragam khas sekolah.
Ibrahim selaku perwakilan dari Komite Sekolah yang diutus oleh pihak SMKN 4 mengatakan bahwa pengadaan pakaian seragam khas sekolah di sekolah itu bukanlah domain Kepala Sekolah maupun tenaga pengajar, tetapi merupakan urusan Koperasi Sekolah.
” Pengadaan pakaian seragam itu adalah urusan koperasi sekolah. Kepala Sekolah dan guru tidak ikut campur dalam hal itu. Seragam khas sekolah itu sudah dari dulu diadakan. Tetapi tidak oleh guru atau Kepala Sekolah. Pihak sekolah hanya membuat kebijakan agar sekolah dan masing-masing jurusan memiliki ciri khas melalui baju seragam,” tuturnya, Selasa (22/9).
Dikatakannya juga bahwa siswa tidak kelebihan pakaian seragam, karena ada baju tertentu yang hanya dipakai pada saat mata pelajaran tertentu. Seperti olahraga, praktek, atau yang lainnya.
“Jadi kan ada baju yang dipakai hanya pada jam pelajaran tertentu, dan setelah itu diganti lagi. Pakaian olahraga misalnya, habis berolahraga, para siswa ganti baju. Pakaian olahraga dilepaskan. Begitupun dengan pakaian praktek. Jadi intinya, semua pakaian seragam sekolah itu, dipakai sesuai jadwal. Tidak ada yang tidak dipakai dalam seminggu belajar,” pungkasnya.
JUARA SIMANJUNTAK