RadarOnline.id, BONDOWOSO – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bondowoso pada tahun 2018 melaksanakan program Pembangunan Sarana dan Prasaran Air Bersih di Desa Sempol Kecamatan Ijen. Tepatnya di destinasi wisata Kawah Wurung, dengan pagu anggaran sekira Rp 1,1 miliar. Program itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air, untuk pengunjung di destinasi wisata.
Program bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu tidak sesuai dengan harapan. Air ditengarai tidak mengalir sesuai dengan perencanaan semula.
Program yang berpotensi gagal konstruksi, terkesan dibiarkan begitu saja. Tidak ada perbaikan yang signifikan dari Dinas setempat maupun rekanan pemenang tender untuk dapat mengalirkan air dari sumber Pegunungan Ranti.
Pada bulan Oktober 2019, terjadi kekabaran di Gunung Ranti, perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Bondowoso. Dari kejadian itu, sebagian paralon yang menjadi sarana air pada Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Air itu ditengarai habis terbakar. Sehingga, menambah catatan program pembangunan tidak lagi bisa difungsikan.
Pemilik CV. Nasional beralamat di Jalan Raya Cindogo, Daniel Kristanto tidak mau memberikan keterangan secara rinci terkait pelaksanaan program pada tahun itu. Sebagai pemenang tender, dia mengaku program tersebut sudah bermanfaat sebagaimana mestinya.
“Program pembangunan sudah bermanfaat, lebih jelasnya tanyakan ke Dinas PUPR,” kata Daniel saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (21/9).
MANIPULASI ALIRAN AIR
Daniel menyakinkan ketika program selesai digarap, program pembungunan berfungsi sebagaimana mestinya. Air mengalir dari Gunung Ranti ketandon terakhir, di titik Destinasi Wisata Kawang Wurung. Untuk dimanfaatkan oleh para pengunjung Destinasi Wisata.
Pernyataan Daniel berbanding terbalik dengan informasi yang disampaikan oleh warga seminggu lalu di seputar Kawah Wurung. Air yang dialirkan menuju tandon, merupakan sumber air yang biasa digunakan oleh warga untuk menyiram lahan pertanian, bukan air yang dihasilkan dari pelaksanaan program pembangunan. Warga juga menyampaikan, program yang dikerjakan oleh Dinas PUPR melalui rekanan, tidak pernah mengeluarkan air.
Potensi manipulasi aliran air dikuatkan oleh fakta, ketika tim yang turun kelokasi melihat langsung aliran air ketandon. Sekira 100 meter dari tandon itu, paralon menuju Gunung Ranti terputus. Terdapat aliran lain menuju tandon titik Destinasi Wisata.
Kesan tidak ada permasalahan pada Program Pembangunan Sarana dan Prasana Air itu dikuatkan oleh pernyataan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Bondowoso, beberapa waktu lalu kepada Media. Menjawab pertanyaan sejumlah LSM dari Kabupaten Situbondo yang mendatangi Kejaksaan Negeri Bondowoso untuk menanyakan keterlibatan mantan Kepala Dinas PUPR soal Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Air bersih di Kawah Wurung itu.
Kasi Intel menyebut, tidak ada masalah dengan program yang di kerjakan. Dia menilai, pelaksanaan teknis pada program pembangunan itu, sudah sesuai dan mengeluarkan air. Ungkapan itu dilontarkan setelah pihak Kejaksaan turun kelokasi untuk melihat langsung tandon tempat menampung air.
Sementara itu, tidak ada satupun dari pihak Dinas PUPR yang mau memberikan keterangan tentang pelaksanaan program pembangunan di tahun itu. Personil terkait terkesan saling lempar untuk memberikan jawaban.
SHODIQ