RadarOnline.id, KOTA DEPOK — Sekretaris partai Gerindra Kota Depok Hamzah menilai, bahwa selama ini dengan Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) besarnya pagu yang diserahkan Kelurahan ternyata itu tidak berkeadilan.
“Pasalnya, besaran dana yang diberikan Rp 2,7 miliar tiap tahun ke kelurahan. Tapi jumlah RW di setiap kelurahan berbeda-beda. Ada yang 1 kelurahan terdiri 8 RW, 15 RW, bahkan ada yang 30 RW. Jadi sangat signifikan di dalam pembangunan pada tingkat RW,” ujar Hamzah, Kamis (17/9).
Menurutnya, bahwa dalam berkampanye Pilkada harus jual program. Bukan saling menjatuhkan. Pradi Supriatna-Afifah Alia menyodorkan 10 gagasan. Hal itu tertuang dalam misi-visinya untuk Pilkada Depok, Desember nanti.
“Jadi, dari 10 program unggulan itu adalah RW Membangun. Program yang berada di tempat teratas ini berbunyi: alokasi hingga Rp 500 juta untuk pembangunan di setiap RW Kota Depok,” tutur Hamzah, salah satu tim perumus 10 program unggulan Pradi-Afifah, dana tersebut untuk pemerataan pembangunan di setiap RW itu.
Hamzah menegaskan, bahwa konsep yang selama ini berjalan boleh dibilang tidak adil. Bisa jadi malah ada RW yang tak kebagian pembangunan di wilayahnya tiap tahun. Jadi,
pola lama tersebut harus diubah.
“Untuk itu, kami menawarkan Program unggulan RW Membangun yang berbasis RW. Kami ingin memberikan pemeratan pembangunan di setiap RW dan peran serta masyarakat di RW untuk pembangunan. Bahkan, dari program itu adalah pemerintah Kota Depok akan menilai masyarakat, RW-RW yang perduli terhadap pembangunan di lingkungannya, penataan lingkungan akan diberi penilaian khusus dan diberikan apresiasi terhadap kepeduliannya,” tandas politisi partai Geridra itu.
MAULANA SAID