RadarOnline.id, SURABAYA – Adaptasi kebiasaan baru, disiplin mengenakan masker guna mendukung percepatan penanganan Covid-19. Kepolisian Daerah (Polda) Jatim gelar kampanye menggunakan dan pambagian masker. Bertempat di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya.
Disampaikan Kapolda Jatim, Irjen Pol M Fadil Imran, kita melaksanaan kampanye dalam rangka penerapan adaptasi kebiasaan baru guna mendukung percepatan penanganan covid 19 dan pemulihan ekonomi nasional.
“Masyarakat harus menggunakan masker, harus kita tidak pernah bosan, kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh kendur untuk mengingatkan masyarakat menggunakan masker ini yang paling bisa kita lakukan,” kata Kapolda Jatim, Kamis (10/9).
Mengenakan masker, kata Kapolda, mulai dari ibu-ibu pedagang pasar sopir ojek online sopir taksi sopir grab karyawan kantoran, semua pemerintah baik pemerintah provinsi tingkat 1 pemerintah kota Surabaya terus menggelorakan gerakan menggunakan Masker.
“Hari ini seluruh Polres jajaran Polda Jatim bersama dengan forkopimda kabupaten, dan rekan-rekan dari Kodam V Brawijaya bersama dengan jajaran Dandim melaksanakan menggunakan dan pambagian masker walaupun ini bukan yang pertama kali pembagiannya,” ujar Irjen Pol M Fadil Imran.
Tak hanya itu, lanjut Kapolda, kita jangan pernah bosan untuk 3 M, jadi 3 itu adalah masker masker dan masker kita ingatkan terus. Saya berharap kegiatan kita hari ini menjadi warning untuk kita.
Kapolda berharap, harusnya kita tetap bisa mengendalikan tanpa harus kembali ke PSBB lagi dengan cara kita kembali menggalakkan penggunaan masker, masker sebagai gaya hidup baru, masker sebagai kebutuhan kemana-mana. Mungkin kalau ketinggalan masker kita kembali ke rumah kita ambil masker.
“Jadi masker merupakan kebutuhan gaya hidup lifestyle, masker juga adalah cara kita untuk menyelamatkan orang tua kita, keluarga kita, kita jaga ibu kita jaga bapak kita jaga saudara kita yang sudah sepuh jangan menganggap remeh,” jelas Kapolda Jatim.
Namun demikian, lanjut Kapolda angka kesembuhan di Jawa timur juga sangat bagus tertinggi secara nasional capaian keberhasilan ini, yang menjadi tantangan tugas kita ke depan adalah bagaimana kita menurunkan angka kematian.
Angka kematian atau fatality rate Covid-19 di Jawa Timur masih tinggi, yakni berada dikisaran 7,19 persen. Hal ini berdasar data per 9 September 2020 yang menyebutkan sebanyak 2.646 pasien meninggal dunia karena Covid-19.
“Untuk provinsi Jawa timur ini masih tinggi ada diangka 7,19 persen sampai dengan data kemarin nasional dikisaran 4 persen setiap hari, kalau kita membaca kalau kita melihat emang evaluasi adalah masih tingginya angka kematian yang terjadi di Surabaya kota, Gresik, dan Sidoarjo,” lanjutnya.
HOLD