RadarOnline.id, KOTA DEPOK — Deklarasi ‘Depok Bangkit’ pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Depok Pradi Supriatna-Afifah Alia, yang diusung oleh 12 Partai, seperti Gerindra, PDIP, PKB, Golkar, PAN, dan PSI. Selanjutnya, dengan sejumlah partai non parlemen yakni Nasdem, Hanura, Perindo, PBB, PKP, dan Garuda ini digelar, Kamis (3/9/2020), di Rumah Makan Betawi Ngoempoel, Kota Depok, Jawa Barat.
Ketua Tim Pemenangan Pradi-Afifah, Nuroji mengungkapkan, bahwa dengan besar dukungan dari partai ini menandakan keinginan warga Depok yang menghendaki terjadi perubahan kepemimpinan di Kota Depok.
“Jadi, mari kita bangkitkan Depok kembali. Jangan lagi ada kepura-puraan di Depok. Jangan pura-pura peduli, jangan pura-pura membangun Depok. Rangkul segenap elemen dalam membangun Depok tanpa membedakan,” ujar Nuroji, didampingi Wakil Ketua Tim Pemenangan Hendrik T Allo.
Menurutnya, bahwa hampir 15 tahun era kepemimpinannya hingga sekarang program pembangunan sama sekali tidak berjalan sesuai harapan seluruh masyarakat Kota Depok. “Maka mulai sekarang harus ada perubahan dan harus punya pemimpin baru yakni Wali Kota Pradi Supriatna dan Wakil Wali Kota Afifah Alia dalam Pilkada serentak 9 Desember 2020,” tutur Nuroji
Dia juga mengingatkan, bahwa semua sangat dirasakan seluruh lapisan masyarakat karena program tidak jelas dan hanya untuk kelompok tertentu saja. Bahkan pembangunan malah terkesan pura pura kerja namun realisasi di lapangan selama ini tidak ada di masyarakat.
Selanjutnya, kemacetan semakin parah, penambahan jalan tidak ada, pendidikan jalan ditempat, madrasah sedikit, kegiatan kebudayaan atau kesenian mandek, ujarnya yang menambahkan semua program selama ini sama sekali hanya omong doang alias omdo.
“Untuk itu, dengan bergabungannya 12 partai, lima ormas, paguyuban dan komunitas merupakan permintaan masyarakat 2,5 juta jiwa untuk ada perubahan selama 15 tahun belakangan ini serta membenahi Kota Depok lebih maju lagi dengan adanya pasangan Pradi-Afifah,” imbuh Nuroji.
Nuroji menambahkan, bahwa selain itu juga dengan kebijakannyw selama ini dipegang sendiri oleh pemimpin atau wali kota. Pada hal dulu saat diusung kita juga berkoalisi tapi selama ini wakil wali kota ditinggalkan dan tidak diikut sertakan dalam mengambil keputusan berbagai kegiatan dilapangan terkesan ‘saya pemimpin dan nggak perlu’ pendamping.
“Itu pemimpin yang otoriter,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua Tim Pemenangan Hendrik T Allo menjanjikan, bahwa jika Pradi-Afifah terpilih maka warga Depok dapat berobat gratis dengan hanya menunjukkan KTP Depok. Terutama bagi warga tidak mampu.
“Artinya, anggaran untuk kesehatan akan dialokasikan hingga lebih dari 20 persen. Ini bisa dilakukan jika kita mau dan komitmen untuk rakyat. Kami ingin rakyat Depok bisa memiliki kemudahan untuk berobat tanpa kendala apapun,” ujar Ketua DPC PDIP Kota Depok itu.
MAULANA SAID