RadarOnline.id, BONDOWOSO – Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Syaifullah menyampaikan, telah menemukan bukti – bukit keterlibatan Oknum pada Dinas Pertanian Bondowoso bermain pupuk. Modus yang dilakukan oleh Oknum itu, mengurangi jatah kios di beberapa Kecamatan.
“Saya sudah pelajari, ada permainan berdasarkan luas area. Saya ingatkan betul Dinas Pertanian, saya sudah kantongi data – data,” kata Syaifullah di Pendopo Bupati, seusai mengikuti acara pelepasan purna tugas Pegawai Negeri Sipil, Kamis (30/7).
Sekda mencotohkan, 5 Kecamatan yang seharusnya mendapatkan pasokan pupuk sebayak 100 ton melalui salah satu distributor malah dikurangi, mendapatkan 50 ton pupuk.
“Saya sudah tanyakan, kenapa 5 Kecamatan yang seharusnya mendapatkan 100 ton malah dikurangi. Ini sudah jelas ada permainan,” ujarnya.
Sekda mengancam, menutup kios yang masih bermain. Dia meminta, kios yang memiliki lebih jatah pupuk lebih untuk melakukan relokasi kepada daerah yang sudah mengalami kelangkaan. Bahkan, Sekda bakal mencabut ijin kios yang tidak mau melakukan perintah relokasi kelebihan pupuk itu.
“Relokasi wajib hukumnya. Jika distributor menantang silahkan. Tapi saya akan cabut ijinnya,” tukasnya.
Selain potensi permainan, kelangkaan pupuk dipicu kesalahan menyetor data jumlah petani. Data yang disetor pada tahun 2020 ini, adalah data petani pada tahun 2017. Padahal, jumlah petani di tahun itu sebanyak 17 ribu Petani. Dengan perolehan pupuk 21 ribu ton. Seharusnya, kata Sekda, sesuai e -RDKK ada 101 ribu petani.
“Ada 84 ribu petani tidak terlayani. Seharusnya, kita dapat 84 ribu ton. Ini kesalahan dalam menyetor data,” terangnya.
SHODIQ