RadarOnline.id, BONDOWOSO – Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso bersama Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi melakukan panen padi unggulan lokal varietas HMS 400. Panen perdana varietas HMS 400 itu, berlangsung di Desa Suger Lor, Kecamatan Maesan.
Padi varietas HMS 400 yang dikembangkan di Desa Suger Lor itu merupakan uji coba kerjasama Pemerintah Daerah dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (LPMM). Keunggulan padi jenis varietas HMS 400, bisa dipanen sekira 80 – 90 hari. Selain itu, padi memiliki malai 225 sampai 250 butir gabah.
Bupati Bondowoso Salwa Arifin mengatakan, 60 persen masyarakat Bondowoso bekerja sebagai petani. Hal itu dikarenakan kondisi Kabupaten Bondowoso tidak memiliki laut. Sehingga sebagian besar penduduk Bondowoso memilih bertani.
“Mayoritas Bondowoso adalah bertani. Sehingga andalannya hanyalah stok pertanian. Maka sangat wajar Bondowoso mendapat perhatian dari Kementerian, pengembangan padi,” kata Bupati saat memberikan pemaparan pada acara panen perdana, Rabu (15/7).
Menurut Bupati, Selain jenis padi varietas baru itu, Bondowoso sudah memproduksi beras organik. Maka, sudah wajar Kabupaten Bondowoso dapat perhatian dari Kementrian untuk melakukan pengembangan seperti varietas HMS 400, untuk memanjukan perekonomian melalui sektor pertanian.
Ditempat yang sama, staf ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Dr. Suprapedi M.eng memberikan apresiasi atas keberhasilan Kabupaten Bondowoso mengembangkan varietas HMS 400. Kata dia, hasil pertanian akan bagus ketika benih dan varietasnya bagus.
“Ini akan dimulai, ada produk baru yang memiliki produktifitas tinggi, mencapai 9,4 ton perhektar. Jika ini konsisten, akan menjadi produk unggulan kawasan,” ujarnya.
SHODIQ