RadarOnline.id, KOTA DEPOK – Sejumlah Wartawan yang tergabung di dalam Depok Media Centre (DMC), kembali menggelar bincang bareng bersama Bakal Calon Wali Kota Depok. Setelah sukses yang pertama dengan Rama Pratama dan yang kedua kalinya bersama Imam Budi Hartono (IBH), di Garden Cafe, Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat.
“Selanjutnya, untuk yang ketiga kalinya DMC akan mengadakan kembali bincang bareng bersama Bakal Calon Wali Kota Depok, Pradi Supriatna yang juga petahana Wakil Wali Kota Depok saat ini.
“Benar, jadi rencananya bincang bareng bersama Pradi Supriatna bakal calon Wali Kota Depok di agendakan pada Rabu, 9 Juli 2020, Pukul 13.00 s/d 15.00.Wib ditempat yang sama, Garden Cafe, Hotel Bumi Wiyata, Depok,” ujar Ketua Pembina DMC, Rusdi Nurdiansyah, Jum’at (03/07/2020).
Rusdy juga berharap pada bincang siang bersama Pradi Supriatna nanti akan berlangsung lebih seru dan blak-blakan kesiapan dirinya untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Depok, termasuk blak-blakan siapa yang dipilih calon Wakil Wali Kota sebagai pendampingnya yang cocok. Apakan Babai Suhaemi, Afifah atau H. Acep Azhari.
“Tentunya saya berharap Bang Pradi bisa lebih blak-blakan lagi bicara kesiapan dirinya maju sebagai calon Wali Kota Depok dengan menunjukan Rekomendasi dari DPP Gerindra penunjukan dirinya sebagai Calon Wali Kota Depok,” imbuh wartawan senior Republika itu.
Sementara itu, bincang bareng bersama Imam Budi Hartono (IBH) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berlangsung pada Rabu, 01 Juli 2020, IBH mengaku elektabilitasnya tinggi dan bicara blak-blakan di hadapan awak media. Pasalnya, berdasarkan survei secara internal dirinya tertinggi dari tiga calon lain sesama partai. Sampai saat ini hasil Pemira PKS Depok menyaring tiga nama untuk diusung diantaranya: IBH, Farida, Hafidz Nasir. Atas kondisi tersebut dirinya optimis bakal mendapatkan mandat dari Partai untuk maju menduduki kursi nomor satu Depok.
“Jadi, hingga saat ini sudah ada lima orang yang mendekati untuk mendampingi saya, yaitu: H. Acep Azhari, Farabi, Luki Hakim, orangnya SBY dan orangnya Sandi yang bisa kemungkinan Gerindra PKS bersatu kembali,” ucap IBH.
Dia juga mensyaratkan bagi pendampingnya untuk maju dalam pilkada mendatang diantaranya, yang pertama, siap memenangkan IBH dengan menambah suara dari pangsa pasar berbeda (bukan PKS-red). Kedua, agar pasangannya memiliki partai untuk ikut membangun bersama. Karena, untuk maju dalam perhelatan pilkada peserta diharuskan mengantongi rekomendasi dari partai. Dan yang ketiga, memiliki finansial yang cukup dalam pertarungan politik mendatang.
“Artinya, saya secara pribadi sudah siap finansial dan lainnya. Kalau ditanya siapa ya seperti Farabi yang juga Ketua Partai Golkar. Tapi, namanya politik itu dinamis semua keputusan di DPP,” ucap IBH.
IBH juga menegaskan bahwa dirinya merupakan kader tulen PKS. Sementara, Rama Pratama bukanlah kader PKS makanya masuknya dari jalur partai lainnya. Sedangkan, dengan posisi Mohammad Idris dan Hardiono bukan juga kader PKS. “Jadi, untuk itu sebagai kader PKS saya selalu siap ditempatkan di manapun, bahkan kalau kalah ya tetap Ketua Komisi IV DPRD Jabar. Karena semua masih ada kemungkinan dan keputusan di DPP,” tandas Komisi IV DPRD Propinsi Jawa Barat itu.
MAULANA SAID