RadarOnline.id, KOTA DEPOK — Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelar kegiatan Rembuk Stunting, terkait dengan program Perangkat Daerah (PD) mefokuskan untuk menurunkan stunting yang terintegrasi. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok saja yang bisa menyelesaikan permasalahannya. Namun, harus mendapat dukungan dari seluruh pihak, termasuk masyarakat untuk mensukseskan berbagai program pemerintah.
“Jadi untuk itu, penanganan percepatan penurunan stunting diperlukan koordinasi, dan sinergisitas serta sinkronisasi dari seluruh pihak terkait,” ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris, Kamis (25/06), ketika
menghadiri kegiatan Rembuk Stunting secara virtual, di Balaikota Depok, Jawa Barat.
Idris juga menambahkan, bahwa di dalam penurunan stunting dapat dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Selanjutnya, untuk intervensi gizi spesifik seperti dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, serta anak usia 0-6 bulan.
“Bahkan itu juga, dilakukan dengan intervensi gizi sensitif dengan menyediakan dan memastikan akses air bersih dan sanitasi. Lalu akses layanan kesehatan dan KB, edukasi kesehatan seksual dan reproduksi serta gizi pada remaja, maupun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” pungkas orang nomor satu di Kota Depok itu.
Sedangkan Novarita, selaku Kepala Dinkes Kota Depok menyampaikan, bahwa dengan melalui kegiatan ini kedepannya dapat menjadi dasar gerakan penurunan stunting di Kota Depok. Jadi, dengan integrasi program dan kegiatan yang dilakukan antar PD penanggung jawab layanan dan partisipasi masyarakat Depok khususnya.
“Artinya, dengan upaya penurunan stunting ini dapat lebih maksimal. Sebab adanya komitmen dari Wali Kota Depok, camat, lurah, pimpinan PD, serta masyarakatnya,” ucapnya.
MAULANA SAID