APPERINDO Menawarkan KPR Subsidi untuk Masyarakat Berkemampuan Terbatas

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, JAKARTA – Asosiasi Pengembang Perumahan Indonesia (Apperindo) menawarkan bagi masyarakat yang mempunyai kemampuan terbatas maka yang bersangkutan dapat memiliki rumah atau tempat tinggal dengan cara KPR, baik KPR Komersil maupun KPR Subsidi.

“Bagi masyarakat yang memiliki kemampuan cukup maka bisa membangun di tempat yang diinginkan dengan bentuk dan model serta tipe rumah sesuai kemampuan,” ujar Ketum APPERINDO Tukirin Suryo Adinagoro, SE dalam keterangannya, Sabtu (27/6).

Ketum APPERINDO, Tukirin Suryo Adinagoro, SE.

Pada kesempatan ini, menurut Tukirin, tentu tidak perlu dibahas masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk membangun sendiri, seperti membeli cara tunai, membeli dengan cara KPR Komersil maupun membeli dengan cara KPR Subsidi.

“Namun ada hal yang lebih besar yang perlu diberikan solusi untuk dapat memiliki rumah hunian yang layak dan terjangkau sekecil- kecilnya adalah rumah type 36 untuk masyarakat yang mempunyai pendapat terbatas,” katanya.

Diantaranya adalah masyarakat yang pendapatannya tidak pasti atau masyarakat yang pendapatannya maksimal hanya Rp. 3.000.000, perbulan dan masyarakat yang pendapatannya tersisa tinggal sedikit, hanya mempunyai kemampuan angsuran maksimal Rp. 750.000,- perbulan (apabila KPR).

Oleh karenanya, dijelaskan Tukirin bagi masyarakat seperti ini belum mampu membeli rumah dengan cara KPR Subsidi maupun KPR Komersil maupun membeli rumah dengan cara tunai bahkan sampai membangun sendiripun juga belum memiliki kemampuan. Dikarenakan keterbatasan pendapatan, seperti keterbatasan gaji, sisa pendapatan, dan sisa gaji.

“Sampai dengan hari ini belum ada rumah ataupun perumahan yang dibangun oleh pengembang maupun oleh pihak selain pengembang yang layak dan terjangkau. Baik itu rumah type 36 KPR Komersil maupun rumah type 36 KPR Subsidi,” terangnya.

Untuk itulah, pihaknya dari Asosiasi Pengusaha Perumahan Indonesia (APPERINDO) menawarkan konsep bangun rumah bukan bangun perumahan, beli rumahnya saja tidak perlu beli fasilitasnya sehingga dapat menekan harga sampai dengan 1/2 dari harga rumah subsidi tanpa harus mengurangi kwalitas sedikitpun yakni rumah siap huni type 36.

Kalaupun harus di KPR-kan hanya cukup dengan angsuran maksimal Rp. 750.000,- perbulan. Menurutnya, didasarkan pada kebutuhan rumah masyarakat yang sangat membutuhkan rumah dengan kemampuan yang sangat terbatas terutama adalah pekerja informal, karyawan honor, honorer, pedagang kecil maupun karyawan, ASN, PNS, TNI, Polri yang masih tinggal di rumah dinas milik negara maupun yang masih tinggal di
rumah dinas milik perusahaan serta yang masih mengontrak oleh karena pendapatan gajinya tersisa tinggal sedikit.

“Maka kami APPERINDO menawarkan konsep rumah Type 36 hanya 1/2 dari harga rumah subsidi atau dengan KPR sebesar angsuran maksimal Rp. 750.000,- perbulan. Hal ini dapat diwujudkan apabila pembangunan dilakukan di atas tanah sendiri atau pembangunan dilakukan di atas tanah pemerintah atau Pemda yang sudah lengkap dengan fasilitas,” jelas Tukirin.

Ia menyebut, tentunya bangun rumah diatas tanah sendiri, beli rumahnya saja tidak perlu beli fasilitasnya akan memiliki banyak nilai positif diantaranya adalah harga yang sangat terjangkau, juga angsuran
yang sangat terjangkau oleh seluruh elemen masyarakat bawah terutama masyarakat yang berpenghasilan kecil.

“Masyarakat berpenghasilan tinggal sedikit, pekerja informal, karyawan honorer, honorer, maupun pedagang kecil sehingga dapat mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Tukirin, ada nilai positif lain yang dapat menekan dan menahan adanya pertumbuhan Urbanisasi memungkinkan adanya Ruralisasi memadatkan area permukiman penduduk dalam kota, memadatkan area permukiman penduduk pinggiran kota, memadatkan area permukiman penduduk pedesaan, memadatkan area permukiman penduduk perkampungan, meningkatkan pembangunan dan perekonomian daerah pedesaan dan perkampungan.

“Paling utama adalah dapat menekan dan mengurangi kebutuhan lahan yang dapat menyebabkan hilangnya lahan- lahan pertanian atau berkurangnya lahan-lahan pertanian. Konsep 1/2 harga rumah subsidi bangun rumah diatas tanah sendiri, beli rumahnya saja tidak perlu beli fasilitasnya,” pungkasnya.

YEN

Share.

About Author

Leave A Reply