Gubernur Khofifah Upayakan Percepatan Pencegahan COVID-19

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, SURABAYA -Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa melakukan Video Conference dengan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Gedung Negara Grahadi, Selasa (24/3).

Dalam kesempatan itu, Khofifah menyampaikan percepatan pencegahan Virus Corona (Covid-19) secara efektif dan masif,hingga penanganan dampak sosial akibat pandemi virus tersebut di Jatim.Khofifah melaporkan bahwa Pemprov Jatim melakukan langkah cepat penanganan sehari setelah Pemerintah Pusat membuat gugus tugas Nasional.

Pemprov Jatim langsung menggelar rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Badan Usaha Milik Negara yang bertekad gotong-royong melawan Covid-19. Kedua, Pemprov Jatim juga sudah menyiapkan aplikasi untuk masyarakat luas tidak hanya warga Jatim saja.

Laman untuk melakukan check up sendiri itu bisa melalui website checkupcovid 19.jatimpemprov.go.id.

” Kita bisa menembus tidak hanya di Jatim tapi banyak negara apakah mungkin WNI, kemudian mereka mengunjungi laman checkupcovid19,” ujarnya.

Diluar itu,Pemprov Jatim melakukan langkah pencegahan yang lebih masif tersebut memanfaatkan teknologi digital dengan mengundang sekitar 15 ribu relawan untuk mengirimkan berbagai pesan edukasi akan waspada Covid-19.

“Kalau kemudian seluruh pesan, kontain-kontain yang masuk di handphone kita masing-masing semua nuansanya adalah misalnya lebih baik di rumah, keluar kalau ada sesuatu yang penting saja atau kita menjaga jarak interaksi, itu menjadi pesan umum yang diharapkan memberikan efektifitas dalam rangka upaya pencegahan ini,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan terimakasih kepada Presiden yang telah mengirim Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 10 ribu. “Tadi malam dan langsung kami bagikan kepada 63 rumah sakit yang menjadi rujukan,” ungkapnya.

Terkait upaya Rapid Test (Tes Massal), ia berharap Pemerintah Pusat segera mengirim peralatan Rapid Test. Menurutnya, upaya sesungguhnya adalah screening awal, tapi kalau ketahuan positif tetap membutuhkan pemeriksaan dengan metode molekuler, yaitu menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan setelah di PCR akan dilakukan Reagen.

Dan kemungkinan besok Rabu (25/3/20), 2000 Reagen Kit pesanan Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) akan datang. Ia menambahkan, semua yang dilakukan tersebut bagian dari upaya percepatan-percepatan termasuk pengadaan Virus Transport Media (VTM) atau media untuk membawa sampel swab yang hanya dipunyai oleh Kementerian Kesehatan, dana belum diproduksi di Indonesia.

ROKIM

Share.

About Author

Leave A Reply