RadarOnline.id, BONDOWOSO – Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Syaifullah menerangkan, Pemerintah Daerah telah berkoordinasi dengan pihak Perhutani, membahas masalah Warga terdampak banjir di Kecamataan Ijen. Ada beberapa kesepahaman setalah pertemuan itu dilakukan di Kantor Perhutani.
” Ada komitmen yang sama dengan Perhutani. Bahwa Masyarakat yang terdampak banjir harus diselamatakan,” kata Syaifullah diruangannya, Selasa (4/1).
Menurut Syaifullah, kesepekatan bersama untuk menyelamatkan Warga adalah melakukan relokasi. Pihak perhutani telah menyiapkan lahan sebagai hunian baru.
“Tanahnya sudah ada. Kita akan melakukan relokasi,” ujarnya.
Syaifullah menyebut, terdapat kendala setelah pembahasan itu dilakukan. Pihak Perhutani di daerah tidak dapat memberikan keputusan sesuai dengan keinginan Pemerintah Daerah. Proses relokasi, harus mendapatkan persetujuan pihak Perhutani di Pusat.
“Wewenangnya, wewenang pusat. Sehingga, hierarki pengajuannya dari Masyarakat melalui Desa. Setelah itu, diajukan ke Bupati, kemudian ke Gubernur untuk mendorong bagaimana pihak Perhutani p
Pusat memberikan lahan sebagai hak guna pakai,” terangnya.
Dijelaskannya, terdapat 38 rumah rusak parah dari beberapa rumah yang terdampak banjir. Pada nantinya, setelah mendapatkan ijin, mereka akan dibuatkan rumah di area Keranjingan. Untuk menghilangkan trauma akibat banjir 6 hari lalu.
“Mereka sudah trauma, usul bagaimana caranya tidak lagi ditempat itu. Mereka ingin bermukim didaerah yang lebih baik,” kata Syaifullah.
Syaifullah mengatakan, Pemerintah Daerah telah menghitung besaran anggaran untuk rencana relokasi itu. Masing – masing rumah, membutuhkan anggaran sekira 50 juta. Pihaknya, masih melakukaan koordinasi dengan Pemerintahan Propinsi untuk mencari sumber dana.
SHODIQ