RadarOnline.id, MAKASSAR – Murah senyum, sebuah kata yang tepat ditujukan kepada sosok AKBP Anwar Danu. Figur bersahaja dengan tampilan tegas dan berwibawa ini begitu dikenal di kalangan Journalis yang sering bertandang ke ruangannya.
Bagaimana tidak, lahir dari keluarga sederhana 50 tahun silam itu, kini tengah memegang jabatan yang tidak main-main, yakni sebagai pengendali operasional kepolisian, pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah.
Selaku Kabag Ops Polrestabes Makassar, dirinya pun tidak merasa bangga akan jabatan-jabatan yang pernah disandangnya.
Seringkali terjadi di masyarakat seseorang diperlakukan secara zalim oleh lainnya tanpa ia mampu membalas dan membela diri sendiri. Kondisi ini kerap membuat Perwira Dua melati dipundak ini merasa terpanggil untuk menengahinya.
” Dalam berinteraksi tak jarang terjadi gesekan satu sama lain sehingga menimbulkan kerugian pada salah satu pihak, baik kerugian yang mengancam jiwa, harta, maupun kehormatannya, “sebutnya.
Ia mencontohkan ketika pihak Polrestabes dipanggil untuk bantuan pengamanan eksekusi di jalan Perintis Kemerdekaan kelurahan Tamalanrea Jaya Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar, pihak Polrestabes pun serta merta menolak dengan dalih pihak yang bersengketa, yang tergugat ini masih punya bukti bukti yang sah, dengan alas hak sertifikat.
“Kami batalkan pelaksanaan pengamanan eksekusi dengan pertimbangan bahwa dilokasi tersebut ada hak-hak yang melekat disitu, dan masih ada sertifikat yang sah diatas lokasi tersebut menurut hukum,” bebernya.
Dirinyapun tidak pernah mengenal diantara yang bersengketa ini, tapi berdasarkan hasil penyelidikan pihak Polrestabes Makassar, ternyata diatas obyek yang bersengketa ini masih ada sertifikat yang sah termasuk tanah kosong yang disamping ruko tersebut.
“Kami tidak ingin berbenturan dengan masyarakat yang masih punya hak di lokasi tersebut, kami tidak ingin terciderai persoalan ini dengan masyarakat, ataupun yang sama sama punya hak di lokas tersebut, misalnya pemohon punya hak dan termohon pun punya hak, sekali lagi kami tidak ingin berbenturan dengan masyarakat,” ujarnya sambil memperlihatkan surat permohonan eksekusi pada RadarOnline diruang kerjanya, Rabu (12/12).
BACHTIAR BARISALLANG
