RadarOnline.id, MALUKU – Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana melanjutkan kunjungan kerja ke Provinsi Maluku, pada Senin (28/10), usai melakukan rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Bertolak dari Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi beserta rombongan yang terdiri dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Fadjroel Rahman lepas landas sekitar pukul 17.00 WIT. Dan tiba di Bandar Udara Pattimura, Kota Ambon, Provinsi Maluku, sekitar pukul 19.13 WIT.
Rombongan Presiden Jokowi disambut oleh Gubernur Maluku Murad Ismail, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq, Kapolda Maluku Irjen Royke Lumowa, dan Panglima Koarmada III Laksda TNI I Nyoman Gede Ariawan, masing-masing beserta istri.
Kedatangan Presiden Jokowi di Ambon untuk meninjau langsung posko pengungsi pascagempa di Universitas Darussalam, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/10/2019). Dimana, mereka yang mengungsi merupakan penyintas gempa Magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Maluku, pada 26 September 2019 lalu.
“Kita memang tidak ingin, dan selalu memohon kepada Allah SWT agar kita selalu dihindarkan dari yang namanya gempa dan tsunami. Tetapi kalau memang Allah sudah berkehendak ya kita harus menerima dan siap,” kata Presiden Jokowi.
Menurut laporan yang diterima Presiden dari Gubernur Maluku Murad Ismail dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, ada sekitar 12.137 unit rumah yang rusak akibat gempa Maluku. Rinciannya, 2.712 unit rumah rusak berat, 3.317 unit rumah rusak sedang, dan 6.108 unit rumah rusak ringan.
“Laporan tadi malam yang saya terima dari Pak Gubernur dan dari Pak Kepala BNPB ada kurang lebih 12 ribu lebih rumah yang rusak berat rumah, rusak ringan, rumah yang rusaknya sedang,” imbuh Presiden Joko Widodo.
Kepala Negara menjelaskan, anggaran di Kementerian PUPR dan di BNPB telah dialokasikan untuk perbaikan rumah-rumah tersebut dan akan segera disalurkan setelah menjalani sejumlah prosedur.
Sumber: Humas Kemensetneg