RadarOnline.id, BATAM – Dugaan permainan oknum kepala bidang sumber daya air Dinas Binamarga Kota Batam, Dohar Hasibuan heboh dibicarakan dikalangan rekanan kontraktor dan konsultan. Dimana setiap ada paket PL ( penunjukan langsung ) di SDA sengaja diberikan oknum Kabid SDA kepada koleganya yang bisa memberikan keuntungan pribadinya . Dan tidak tanggung- tanggung setiap satu paket PL diduga dibandrol 10% keatas dan tidak bisa tawar menawar.
Koleganya yang sering mendapat paket PL dari kabid SDA yaitu inisial ” A ” , ” SG ” . Sementara koleganya dari konsultan yaitu, ” Sut S ” CV GA dan perusahaan tersebut menguasai banyak paket pengawasan dan perencanaan, seperti sudah diatur sedemikian rupa para oknum pejabat Dinas Binamarga. Dan yang sering berperan dalam pengaturan proyek yang dekat dengan rekanan adalah oknum Kabid SDA dan Kabid PJJ.
“Merekalah yang berperan siapa yang bisa dirangkul rekanan untuk bisa bekerjasama. Banyak rekanan kontraktor yang berpengalaman gigi jari karena jarang mendapat proyek dan begitu juga konsultan yang profesional bekerja hanya bisa mendapat paket kecil saja,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan.
Sementara CV GA dikatakan belum banyak pengalaman alias belum profesional justru banyak mendapat paket pekerjaan baik kecil maupun besar. “Jadi hampir semua paket pengawasan dan perencanaan di Dinas Binamarga dikuasai oleh CV GA,” ujar salah seorang kontraktor.
Lagi- lagi sumber mengatakan, ada beberapa rekanan kontraktor minta kejaksaan mengusut adanya kasus dugaan permainan oknum pejabat Dinas Binamarga dalam lelang proyek maupun paket PL ( penunujukan langsung). Masa ada kontraktor dari mata sipit sering ketemu dengan oknum pejabat Dinas Binamarga dibilangan nagoya dan mereka sedang membicarakan proyek supaya bisa mendapat paket proyek besar. Dan memang terbukti ada kontraktor mata siipit mendapat proyek besar didepan BCS Mall dan Nagoya.
Bukan itu saja, tetapi dugaan permainan oknum Kabid sumber daya air juga harus diusut olah kejaksaan dan jangan sampai dibiarkan mereka merajalela. Selama ini, oknum Kabid SDA sering menekan kontraktor tanpa ada alasan yang jelas dan sering membuat permasalahan yang tidak menentu. Makanya banyak rekanan bingung soal tingkah laku oknum kabid SDA yang sering merugikan rekanan. Mungkin dia bertingkah kepada rekanan kontraktor yang tidak bisa neko-neko alias tidak bisa main mata dengan oknum tersebut.
“Sementara kontraktor yang bisa diajak main mata akan merasa aman dan tidak ada masalah dengan oknum Dhr.,” ungkapnya.
Sementaa LSM Tipikor dan LSM Perintis mengatakan, diminta kejaksaan supaya mengusut kasus oknum Kabid SDA Dinas Bina marga Kota Batam yang hangat dibicarakan dikalangan rekanan kontraktor . Sudah pernah aktivis dan LSM melaporkannya ke Kejati Kepri terkait adanya dugaan permainan proyek dan dugaan penyelewengan anggaran pemeliharaan jalan dan drainase sekitar miliaran rupiah.
Pasalnya, sejak Dhr menjabat Kabid SDA, harta kekayaannya melijit. Bukan hanya rumah mewah di perumahaan Mitra Raya Batam Centre dan Duta Mas, Ruko di Legenda dan mobil mewah. Bahkan, harta kekayaan oknum Kabid SDA sudah pernah disorot media online dan media cetak.
“Dan kami akan terus menyurati Kejati Kepri sampai ada pengusutan ke Dinas Binamarga,” ujar Albert.
Sementara itu, LSM Perintis, Dirza menjelaskan Dinas Binamarga sudah menjadi bahan sorotan dikalangan masyarakat , apalagi proyek Dinas Binamarga banyak bermasalah terleboh proyek jalan dan drainase.
Proyek Drainase yang di Bengkong laut dengan nilai miliaran rupiah pernah diusut oleh kejaksaan tapi sampai sekarang belum ada tersangka. Dan begitu sekarang adanya dugaan pemberiaan paket PL oleh oknum Kabid SDA kekoleganya dengan adanya persenan yang dapat memperkaya diri si oknum pejabatnya.
“Permainan ini harus diusut oleh penegak hukum Seperti kejaksaan dan jangan dibiarkan oknum Kabid SDA merajalela dalam bermain dengan rekanan,” tegasnya.
OSC/TOM